Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah. Jahe sudah kondang semenjak masa dahuku.
Tanaman ini pun menjadi komoditi popular di Eropa sehingga tatkala jalur perdagangan dari Asia Barat ditutup maka orang-orang Eropa berlomba-lomba datang ke nusantara untuk mencari rempah-rempah, salah satunya adalah rempah Jahe.
Sebagai bumbu dapur, bahan Jahe tidak bisa
dikesampingkan begitu saja. Rempah ini mampu memberikan aroma khas dan
menimbulkan rasa pedas (hangat) dalam racikan makanan atau minuman. Mengolahnya
pun tidak repot malah terbilang mudah, cukup dengan dibersihkan dan
dikeringkan, Jahe siap dicampur dengan racikan masakan Anda.
Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah
Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah |
Secara fisik, tanaman jahe berbatang semu dengan
tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna
kuning kemerahan dengan bau menyengat. Daunnya menyirip dengan panjang 15
hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm sedangkan tangkai daunnya berbulu
halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang
3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5
hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik
ungu. Tangkai putik berjumlah dua. Tanaman ini populer karena memiliki rasa
pedas dalam buahnya, rasa tersebut tidak lain disebabkan oleh senyawa keton
bernama zingeron.
Tanaman ini setelah masa panen bisa diolah menjadi
beberapa bahan dasar untuk dikonsumsi. Semisal dengan cara dikeringkan, dibuat
bubuk atau minyak. Terlepas dari muasal sejarahnya yang njelimet, Jahe memiliki kandungan
manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. Karenanya, selalu siap
sediakan Jahe dalam dapur Anda, terutama di musim hujan. :)
BACA ARTIKEL LAIN TERKAIT JAHE
Ingin membuat wedang jahe, baca resepnya RESEP WEDANG JAHE
0 komentar:
Post a Comment